Industri Real Estate di Amerika Serikat, yang mempekerjakan 1,6 juta orang dan mendanai salah satu operasi lobi paling kuat di Washington, kini dihadapkan pada oppgelombang tantangan hukum yang mengancam sistem komisi yang telah berlaku selama beberapa dekade.
Penyelidikan Departemen Kehakiman dan Tuntutan Hukum Swasta
Departemen Kehakiman (DOJ) sedang menyelidiki cara agen pembeli rumah diberi kompensasi, sebuah sistem yang menurut para kritikus meningkatkan biaya perumahan dan merupakan monopoli. DOJ telah mencapai kesepakatan dengan NAR era Trump untuk mengakhiri penyelidikan menyeluruh pada November 2020, tetapi pemerintahan Biden menarik diri dari kesepakatan tersebut kurang dari setahun kemudian.
Selain penyelidikan DOJ, NAR juga menghadapi tuntutan hukum pribadi dari para penjual rumah di seluruh negeri. Salah satu kasus tersebut, yang diajukan di Missouri, menghasilkan putusan juri senilai $1,8 miliar terhadap NAR dan dua perusahaan pialang. Putusan tersebut dapat meningkat menjadi $5,4 miliar dengan ganti rugi tiga kali lipat jika berhasil dalam banding.
Sistem Kompensasi Kooperatif di Bawah Sorotan
Sistem kompensasi kooperatif NAR mengharuskan agen penjual untuk memberikan tawaran komisi menyeluruh kepada broker pembeli agar dapat menunjukkan rumah di Realtors’ Multiple Listing Service (MLS). Kritikus mengatakan sistem ini mengunci komisi yang tinggi (biasanya 5% hingga 6% dari harga jual) yang menaikkan biaya perumahan.
Dampak Potensial pada Industri Real Estate
Jika tantangan hukum ini berhasil, industri real estate dapat mengalami perubahan besar. Diperkirakan lebih dari separuh agen real estate AS dapat tersingkir dari industri, dan kumpulan komisi tahunan sebesar $100 miliar bisa menyusut hingga 30%.
Perdebatan dan Masa Depan yang Tidak Pasti Industri Real Estate di Amerika Serikat
Para pendukung sistem kompensasi kooperatif NAR berpendapat bahwa sistem ini membantu menjaga kualitas layanan dan melindungi pembeli rumah. Mereka juga memperingatkan bahwa meminta pembeli untuk membayar komisi agen mereka secara langsung di muka dapat merugikan pembeli rumah pertama kali dan pembeli rumah minoritas.
Di sisi lain, para penentang sistem ini berpendapat bahwa sistem ini anti-persaingan dan menaikkan biaya perumahan. Mereka mendukung solusi seperti mengizinkan pembeli untuk membiayai komisi agen mereka atau memungkinkan agen untuk bersaing berdasarkan harga.
Masa depan industri real estate di Amerika Serikat masih belum pasti. Hasil dari berbagai tantangan hukum ini akan menentukan bagaimana membayar agen real estate dan bagaimana hal ini akan berdampak pada pasar perumahan.
Baca Lainnya: Solusi Hukum Terpercaya untuk Transaksi Real Estate di Indonesia
Temukan solusi hukum real estate terbaik dengan ILN. Hubungi kami sekarang untuk konsultasi profesional dan pastikan transaksi properti Anda berjalan lancar dan aman.
HUBUNGI KAMI :
Hotline : +6221 86908595/ 96
Whatsapp : +6281802265000
info@indonesialegalnetwork.co.id
indonesialegalnetwork@gmail.com